( An-Nabiyah 21:107 ). dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
( Fushilat 41:33 ). siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
Peran Murobbi ( qiyadah, Ustadz, Walid ( Ortu ), Sahabat )
Kendala yang kerap terjadi
1.Kemauan
2.Kemampuan ( Ilmu )
3. Kesempatan
Keutamaan Menjadi Murobbi
1. Menjalankan Sunnah Rasul
2. Mendapatkan pahala yang berlimpat
3. Mencetak Pribadi-pribadi unggul
4. Belajar berbagai keterampilan
5. Meningkatkan iman dan taqwa
6. Melatih diri dalam ‘amal jama’i
7. Merasakan manisnya Ukhuwah
1. KRITERIA RUHIYAH
1. Beribadah dengan benar, faham apa yang dibaca, dan merasakan bahwa dirinya sedang bermunajat
dan bermuwajahah dengan Rabbnya.
2. Memelihara sholat-sholat wajib dan sunnat.
3. Memelihara keaktifan sholat jama’ah terutama sholat fajr,
(QS Al-Isra’ 17:78)
dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
4. Memaksimalkan sholat malam beberapa rakaat semaksimal mungkin.
5. Menjaga amal-amal ibadah yang sunnat.
6. Tilawatil Qur’an dengan tadabbur, tafahum, secara kontinu.
7. Menjaga wirid-wirid dan dzikir-dzikir ma’surat.
8. Senantiasa merendahkan diri (tawadhu’, khudhu’) kepada Allah dengan berdo’a. Karena do’a intinya
ibadah.
2. KRITERIA SULUK (AKHLAQ)
1. Beradab dan berakhlaq Islami, meliputi:
a. Rendah hati (iffah ) dan mendahulukan kepentingan orang lain .
b. Bersikap toleransi dan berwawasan luas.
Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana, (QS Al-ahzab 33:48)
c. Seorang da’i harus memiliki sikap benar, berani, rela berkorban, satria, zuhud, penyayang dan
muamalah yang baik. Akhlaq ini semua akan mampu membuka hati manusia apabila
dilaksanakan oleh para da’i.
2. Menjauhi hal-hal yang haram.
“ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang “(QS Mutaffifin 83:14 )
3. Qudwah (contoh amaliyah nyata ).
4. Siap berkorban.
5. Bertanggung jawab.
3. KRITERIA PEMIKIRAN
1. Kejelasan konsep/fikroh da’wah yang diserukan.
2. Faham dan menguasai misi dan fikroh yang dibawanya.
3. Mempunyai wawasan Islam yang luas.
Berangkat dari sini maka untuk da’i masa kini sangat perlu sekali mempelajari hal-hal sebagai berikut :
a. Kenyataan yang terjadi dalam dunia Islam.
b. Kekuatan musuh yang menentang, khususnya adalah kekuatan Yahudi internasional, komunis, dan Salib internasional.
c. Adanya agama-agama yang sezaman dengan Yahudi, Masehi dan Budha.
d. Adanya berbagai jenis anutan politik seperti komunis, materialis, kapitalis, demokrasi dan diktator yang berbeda konsep dan pelaksanaannya.
e. Munculnya gerakan gerakan yang bersifat lokal maupun internasional yang berbau politik, baik yang secara parsial maupun integral, hal ini dipelajari di dunia Islam.
f. Krisis pemikiran yang fundamental. Yakni bercokolnya sekulerisme di dunia Islam semacam liberalisme dan nasionalisme.
g. Fikroh-fikroh yang saling bertikai dan berpecah belah. Seperti yang paling santer adalah Al Bahaiyah dan Al Qodiyaniyah.
h. Kenyataan lingkungan sekitar (sosiologi).
4. KONTINUITAS DALAM BELAJAR
Kriteria in sangat penting sekali bagi seorang da’i. Tanpa belajar yang kontinyu ia akan terlindas
zaman yang ia tapaki, akan ketinggalan kereta dalam informasi dan pengetahuan. Maka idealnya seorang
da’i mempunyai perpustakaan pribadi di rumahnya, tekun membaca dan menelaah kitab yang baru atau
lama. Tekun mencari berbagai informasi dan pengetahuan baru. Dengan usaha seperti ini maka da’i
akan mampu berda’wah dengan materi yang aktual dan up to date. Mampu membawa misi risalah
dengan tepat dan dapat diterima, logis dan luwes.
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja),dan jauhilah thoghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula diantaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS. An-Nahl: 36)
Referensi : Menjadi murobbi sukses, satria hadi lubis & Abu I’dad, Agenda Da’wah: Langkah-langkah Da’wah Manhaji
0 komentar:
Posting Komentar